Senin, 27 September 2010

sajak ibu yang kehilangan ( dedicated to all family of alm.rahma anggraeni )

Musim belum berganti malampun belum terlewati namun tak lagi dapat kulihat kau disini, mendengarmu mengutarakan kisah harianmu padaku disini di kamar ini
detik melambat menit berjalan begitu berat bagai terbebani langkahnya menghadapi tatapanku yang kian kosong menanti nada kepulanganmu saat itu
kapan kau datang anakku yang ku rindu?

fajar mulai menghantui mega-mega mulai menutup kelam kecam sang malam rasakupun mulai tercabik kala mendengar kau berlari menuju abadi tanpa aku yang mencintaimu seumur hidupku
sesal, gundah, kecewa, marah, benci terhadap diri menyeruak meninggalkan sadar di bawah kakiku aku yang gemetar lemas termakan ketakutanku

hanya tanya dan lebih banyak tanya mengapa dalam kepala dan benak ku ini ketika melihatmu dalam tenang yang teramat dalam itu, terlelap bagai lupa akan semuanya bahkan aku yang melahirkan mu anakku, namun tak mengapa bila kau lupa akan aku, bagiku yang terpenting kau akan selalu ada berhiaskan binar canda tawa dalam batin serta kenanganku akan dirimu
jumpai dia yang mendatangkanmu melalui aku sebagai perantaranya, dan terlelaplah di sampingnya seolah tak kau rasa luka atau derita mengiringi mimpi panjang di abadi peraduanmu anakku, aku akan merindukanmu dengan sangat cintaku padamu anaku

0 komentar:

Posting Komentar

Lukisan Hati Pembaca