Jumat, 17 Desember 2010

tanpa judul 59

suara hati makin lirih dan nyaris tak terdengar lagi
cahayanya pun kian redup seiring cinta yang telah habis malam ini
apa aku akan bertemu dingin kembali esok hari?
mungkin saja, karena kini tujuanku hanya dingin itu sendiri
teman setia antara hidup dan mati dari awal aku mencintai
dia sepi, sepi hati ditengah bising kata dalam nuansa abu-abu jiwa ini
jiwa yang penuh terbalut luka sayat yang menghujam dalam sekilas menembus pandang kosongku akan kau yang berlari menjauh tak memperhatikan mataku yang makin hilang daya melihatmu dari kejatuhanku ini
aku mohonkan kembali disini
suarakan lagi nyanyian cintamu lagi
diantara telingaku, diantara hatiku, diantara rasa rinduku kepadamu saat ini
kembali rengkuh aku yang kehilangan
kembali rangkai hatiku yang kekeringan
kembalikan aku pada kedua kakiku yang telah hilang
agar aku dapat berdiri tegak diantara dirimu dan dia yang tengah kau cintai itu

1 komentar:

Bambang Sujatmiko mengatakan...

jeritan hati yang takkan hilang di telan oleh waktu yang berdecak menggetarkan kesunyian dalam kemelut jiwa yang tak berkesudahan. one day you will find real true love, my friend.

Posting Komentar

Lukisan Hati Pembaca