Selasa, 14 Desember 2010

tanpa judul 52

aku tengah mendengarkan kebisuan dalam hatiku
suaranya terdengar lirih bagai perih menyeruak diantara dua gendang telingaku
sungguh tak pernah aku merasakan begitu pekik sang lirik hati
seolah mengundang tawa bagi hari yang menemani untuk segera pergi dari sini
tinggalkan saja malam bersamaku
biarkan dia menyelimutiku
dengan gelap senandung cahaya suram itu
mungkin dengan itu aku bisa kembali menunggu jawab dari hari yang baru

0 komentar:

Posting Komentar

Lukisan Hati Pembaca