Rabu, 22 Desember 2010

Gelang Rindu Ibu

Gemerlap matamu memancarkan sinar pancuran kasih abadi
Enggan aku berpaling dari saat itu ketika kau mendekapku dengan hangat peluk penuh cinta terasa sangat bagai tak lekang hingga kini dapat ku berdiri
Lambaian tanganmu ketika mengantarku menuju gerbang kehidupan baruku selalu tersirat jelas dan terukir dalam memori dinding-dinding hati ini
Angkuhkan aku untuk mencari sebuah jati diri yang lain dari yang kau beri pada ku semenjak nafas ku mengaliri tubuh dari jiwaku yang selalu kecil dihadapan diri sang cinta sejati
Naunganmu benar terasa tanpa kata atau suara, hanya nada degupan jantung mu yang memacuku untuk tumbuh membelakangimu yang makin tua itu kini
Gelang rindu mu akan selalu melingkari hari dan hati yang terpaut rindu abadi akan kasih masa selamanya kau akan tetap dihati

Rangkaian kata ini tak akan pernah cukup untuk mengutarakan ungkapan isi hati untukmu yang tak pernah mati
Inginku selalu menggenggam tanganmu dan berbicara pada mu setiap waktu yang aku punya agar tak lepas pergi kau dari diri ini sendiri
Namun tak peduli aku, pasti nanti pada saat waktu berganti bumi akan selalu mengitari suara hatiku yang tetap selalu menatap asa bertemu kembali
Dalam damai indah nuansa ini aku sampaikan beberapa untai kata resah diri karna tak lagi kau disini
Untuk mu selamanya aku akan menjadi yang terbaik yang pernah engkau miliki sampai kapanpun selalu meyakinkan mu bahwa aku adalah cerminmu yang selalu merefleksikan hatimu saat ini

Ibu aku merindukan kecup sayang mu untuk ku, senyum lembutmu padaku selama aku dulu berseteru atas inginku yang terlalu
Bagaimana lagi akan aku sampaikan padamu segenap rinduku, hanya ini kekuatanku yang tersisa untukmu, beberapa bait prosaku akan dirimu dan rinduku padamu
Untukmu selalu selama kau menungguku dengan senyumu disana akan ku lampaui batas dunia agar dapat melihat mu kembali ibu

0 komentar:

Posting Komentar

Lukisan Hati Pembaca