Kamis, 27 Mei 2010

kita diatas daun-daun talas

aku kamu dan mereka hidup dalam kesatuan rumpun diatas daun-daun talas yang kasar dan tak dapat basah
selalu kering walau hujan dan angin mendera dalam derita
dan lalu mati bila matahari terlalu terik menyinari
itulah kita yang hidup dalam daun-daun talas yang kasar dan tak dapat basah

aku kamu dan mereka selalu saja hadir ditempat yang sama diatas daun-daun talas yang kasar dan tak dapat basah
terombang ambing tak jelas kemana tujuannya
lalu kadang patah terinjak penguasa dunia fana
itulah kenyataan dalam hidup kita diatas daun-daun talas yang kasar dan tak dapat basah

aku kamu dan mereka selalu bertanya mengapa kita hidup diatas daun-daun talas yang kasar dan tak dapat basah
selalu tergengang tanpa pernah terkenang oleh mata-mata yang teramat tenang diluar sana yang dengan sabar menanti kematian tanah yang bersaksi di bawah kaki daun-daun talas kami yang kasar dan tak pernah dapat basah

itulah kami dan kalian yang tergambar diatas daun-daun talas yang kasar dan tak dapat basah
suaranya tak pernah sampai dan kasarnya merusak hati dan nurani ini
begitulah kehidupanku diatas daun-daun talas yang kasar dan tak dapat basah
tak pernah dapat menentukan pilihan karena semua dan segala sesuatu memang jauh lebih kuat dari pada kita
begitulah kita begitulah kamu dan begitulah kalian begitulah kita semua
tak dapat lari dan tak dapat apa apa selain rasa iba dan bersalah telah ada bersamanya
tapi tak mengapa semuanya, tak terberatkan kita semua walau terkadan ada sedikit amarah untuk menghadang.

0 komentar:

Posting Komentar

Lukisan Hati Pembaca