Kamis, 27 Mei 2010

keinginan sang anak garuda

dingin membawa airmata beku pada sebuah bentuk baru
bentuk dari sebuah ragu akan sesuatu yang baru
begitulah aku dia dan mereka yang telah biru mendengar janjimu yang palsu
sehingga tak lagi ada haru di hati kita yang menyatu

sadar sungguh sepertinya engkau yang bermandi cahaya di samping pundak matahari itu
tapi tak kau inginkan lihat dan terlihat oleh kami yang termakan tajam duri ekonomi yang pilu
apa kau hanya tau basa-basi dari kami ini dan itu
tanpa mengerti seberapa sakit hati ini karenamu

ku harap yang berikutnya berbeda total dari yang ada dalam selang waktu kita bersama
baik dari hati atau pun diri dan bentuk jiwa yang tak kasat mata
itu mimpi kami bersama sebagai anak garuda ini

kuharap juga
jangan lagi kau jejali kami dengan geliat cacing-cacing dari dalam bumi ini
karena yang kami butuh adalah daging murni sebagai kekuatan sayap kami
sebagaimana dulu ibu kami sering pergi memburunya tapi bukan dengan taring pinjaman pemangsa lain
itu yang kami inginkan sebagai anak garuda ini

kami berharap hanya satu
kami hanya ingin seribu bulu dan sepasang sayap dari mu untuk kami dapat terbang jauh dari sini dan darimu yang selalu satu tanpa ada dua atau tiga dari angkanya
agar dapat kami melihat sunyi negeri dari langit sore ini yang hadir hanya sekali dalam sejuta tahun cahaya yang kami anggap sebagai penerang mata kami
itu yang kami inginkan sebagai anak garuda ini

maka tolonglah,
kami meminta tolong kepadamu sebagai para wali dari diri kami masing-masing untuk dapat berbagi ranting dalam satu pohon hina kami ini
agar kami dapat membentangkan horizon kami yang baru karena bantuanmu para peniru waktu yang telah lampau berlalu

0 komentar:

Posting Komentar

Lukisan Hati Pembaca